Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Israel di Libanon

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Israel di Libanon


Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Israel di Libanon
Ilustrasi: Pertempuran di Libanon(instagram @aljazeeraenglish)
Kelompok bersenjata Libanon Hizbullah mengonfirmasi kematian Ibrahim Muhammad Qubaisi. Kematian salah satu komandan utama kelompok militan itu terjadi di tengah serangan intensif Israel di Libanon.

Ibrahim Qubaisi, yang juga dikenal sebagai Haji Abu Musa, dilaporkan tewas di Ghobeiri pinggiran selatan Beirut beberapa jam setelah Israel menargetkannya.

Pejabat Israel mengatakan Qubaisi memimpin sejumlah unit rudal dan roket Hizbullah dan bertanggung jawab atas serangan pada 2000 lalu yang menewaskan tiga tentara Israel.

Israel gencar melakukan serangan sejak awal pekan ini. Menurut otoritas kesehatan Libanon, serangan Israel sudah menewaskan sedikitnya 569 orang dan melukai 1.835 lainnya.

Baca juga: Israel Vs Hizbullah, AS Kirim Pasukan Tambahan ke Timur Tengah

Pertempuran di perbatasan Israel-Libanon mengalami eskalasi menyusul ledakan massal pager dan walkie-talkie yang menargetkan anggota Hizbullah pekan lalu.

Hizbullah meluncurkan ratusan roket ke Israel dalam beberapa hari terakhir yang sebagian besar berhasil dicegat oleh pertahanan antirudal Israel. Menurut militer Israel, Hizbullah menembakkan sekitar 300 roket yang melukai enam warga sipil dan tentara.

Pengeboman oleh Israel sebagai balasan balik memaksa ribuan orang mengungsi dari wilayah selatan Libanon dan menimbulkan kekhawatiran konflik besar baru di Timur Tengah tepat saat perang Israel di Gaza mendekati satu tahun.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dijadwalkan menggelar pertemuan untuk membahas konflik tersebut. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebelumnya mengeluarkan pernyataan bahwa Libanon berada di ambang kehancuranm

“Kita semua harus waspada dengan eskalasi ini. Lebanon berada di ambang kehancuran. Rakyat Libanon, rakyat Israel, dan rakyat dunia tidak mampu membiarkan Libanon menjadi seperti Gaza,” kata Guterres seperti dilansir Al Jazeera. (M-3)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *