Kecam Kebengisan Israel, Penduduk Eropa Turun ke Jalan

Kecam Kekejaman Israel, Warga Eropa Turun ke Jalan


Kecam Kekejaman Israel, Warga Eropa Turun ke Jalan
Banyak yang mengenakan keffiyeh dan membawa foto jurnalis Palestina Shireen Abu Akleh, yang dibunuh oleh pasukan Israel pada tahun 2022. (Anadolu)

AKSI protes melanda kota-kota di Eropa termasuk Stockholm, Helsinki, Paris, Jenewa dan Istanbul, sebagai tanggapan atas serangan Israel di Jalur Gaza dan Libanon, Sabtu (28/9). Para demonstran menyatakan kemarahan dan menuntut diakhirinya kekerasan, menggambarkan situasi tersebut sebagai genosida dan mendesak tindakan world.

Ratusan orang berbaris dari Odenplan ke Kedutaan Besar Israel di Stockholm, melambaikan bendera Palestina dan Libanon. “Palms off Libanon” dan “Loose Palestine” menjadi pesan utama yang digaungkan para demonstran. Seniman dan aktivis Swedia Samuel Girma menyebut Israel sebagai negara teroris dan mendesak pemboikotan perdagangan dengan Israel menyusul “serangan teroris di Beirut dan Libanon.

Dokter Swedia Uno Horn mengecam operasi Israel. “Mereka membunuh anak-anak. Itu bukan perang; itu serangan teror,” katanya, dilansir Anadolu, Senin (30/9).

Baca juga: Dewan Eropa: Israel tidak akan Aman tanpa Berdamai dengan Palestina

Protes serupa terjadi di Helsinki, tempat para demonstran menuntut diakhirinya segera operasi Israel di Libanon. Di Paris, para pengunjuk rasa berkumpul di dekat Innocents Fountain, sambil memegang spanduk bertuliskan: “Akhiri genosida di Gaza” dan “Boikot Israel.”

Banyak di antara mereka yang mengenakan keffiyeh dan membawa foto jurnalis Palestina Shireen Abu Akleh, yang dibunuh oleh pasukan Israel pada tahun 2022. Salah satu pengunjuk rasa, Cyrena, mengecam sikap diam Barat. “Saya punya teman dan kolega asal Lebanon yang keluarganya terjebak di sana, dan negara Barat masih tidak aktif,” katanya.

Di samping itu, yang diselenggarakan oleh Komite Aksi Palestina, para pengunjuk rasa berbaris dari Stasiun Metro Levent ke Konsulat Israel di Istanbul, meneriakkan: “Pembunuh Israel, keluar dari Palestina” dan “Pembunuh Israel, keluar dari Libanon.”

Baca juga: Eropa: Tanpa Negara Palestina, Israel Selalu Terancam

Sambil membawa bendera Palestina berukuran besar, mereka membentangkan spanduk bertuliskan: “Israel yang melakukan genosida akan dimintai pertanggungjawaban, rakyat Palestina dan Libanon yang melawan akan menang.”

Umit Dogru, anggota Komite Aksi Palestina, menekankan bahwa Israel, yang didukung oleh kekuatan imperialis, adalah “mesin pembunuh” yang bertanggung jawab atas kehancuran yang meluas di wilayah tersebut.

Ia memuji ketangguhan rakyat Palestina dan Libanon, dan menyatakan bahwa perjuangan mereka untuk kebebasan dan keadilan terus menginspirasi harapan di seluruh dunia.

Baca juga: Greta Thunberg Desak Diakhirinya Genosida di Gaza

LSM Turki Human Film Group mengorganisir protes di depan Kantor PBB di Jenewa terhadap serangan Israel di Gaza, yang telah berlangsung selama satu tahun.

Pesertanya termasuk anggota dari Türkiye dan Komunitas Muslim Swiss, yang membawa bendera dan spanduk Palestina dan mereka menuntut tindakan terhadap kekerasan yang dihadapi warga sipil.

“Sudah 356 hari sejak genosida dimulai di Gaza, dengan hampir 42.000 warga Palestina terbunuh menurut catatan resmi,” kata Tulay Gokcimen, menurut pendiri Human Film Group.

Baca juga: Hampir 1.000 Petugas Medis Tewas di Gaza

Ia mengecam Israel karena mengebom rumah sakit dan memutus akses terhadap kebutuhan penting seperti makanan, air, dan obat-obatan, yang telah menyebabkan penderitaan dan kematian yang meluas bagi warga Palestina.

Akademisi Enes Yalman menekankan pentingnya tidak menormalisasi genosida. “Kami tidak akan pernah menerima ini. Ini adalah kewajiban ethical kami sebagai manusia,” katanya, dan mendesak tekanan berkelanjutan pada PBB dan organisasi internasional untuk bertindak melawan kekerasan tersebut.

Para pengunjuk rasa di seluruh kota mendesak pemerintah mereka untuk menghentikan kesepakatan senjata dengan Israel dan menentang meningkatnya kekerasan di wilayah tersebut. (I-2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *