Penerapan Sistem Peringatan Dini Bencana Melalui TV Digital dan Ponsel Harus dibarengi Pemerataan Jaringan Listrik

Penerapan Sistem Peringatan Dini Bencana Melalui TV Virtual dan Ponsel Harus dibarengi Pemerataan Jaringan Listrik


Penerapan Sistem Peringatan Dini Bencana Melalui TV Digital dan Ponsel Harus dibarengi Pemerataan Jaringan Listrik
Kepala Pusat Riset Kebencanaan Geologi Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN Adrin Tohari(MI/BENNY BASTIANDY)

KEPALA Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Adrin Tohari mengatakan pemerintah perlu meningkatkan infrastruktur berupa catu daya atau jaringan listrik dan web guna memaksimalkan pemberian informasi kebencanaan melalui Sistem Nasional Peringatan Dini Kebencanaan (SNPDK).

“Dalam memberikan informasi terutama di wilayah terpencil yang mungkin belum tersentuh oleh sistem informasi baik virtual maupun web, masih terkendala akses sumber energy delivery. Jangankan akses web atau virtual, untuk menerima SMS itu saja masih banyak yang belum bisa menjangkau,” jelas Adrin kepada Media Indonesia di Jakarta pada Selasa (1/10).

Adrin mengatakan catu daya menjadi hal yang paling mendasar dan esensial yang harus diperkuat pemerintah untuk membuat sistem SNPDK dapat berjalan efektif agar informasi kebencanaan dapat sampai secara cepat.

Baca juga: Masyarakat Perlu Miliki Peta Bahaya Tsunami

“Bagaimana membuat sistem peringatan dini itu maintain atau berkelanjutan, dan ketika memang terjadi bencana jangan sampai sistemnya sudah terbangun tapi ketika ada bencana, informasi itu terputus karena memang sumber energy delivery atau sumber listrik itu tiba-tiba tidak bisa bekerja sehingga informasi yang disampaikan tidak terkirim,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Adrin mengungkapkan masih banyak wilayah di Indonesia yang tidak mendapatkan aliran listrik, jikapun mendapatkan biasanya harus melalui tenaga surya dengan daya listrik yang masih minim.

“Kemudian kalau di berbagai pelosok itu sumber listrik masih menggunakan tenaga surya jadi bagaimana itu bisa mensupport sistem peringatan ini. Jadi yang paling dasar energy delivery karena banyak-banyak informasi gagal tersampaikan itu karena energy supply-nya tidak tersedia, tiba-tiba mati,” jelasnya.

Adrin menilai, daripada memaksakan sistem SNPDK di wilayah yang sulit terjangkau listrik, ia menyarakankam agar pemerintah memaksimalkan penggunaan drone sebagai alat untuk memberikan peringatan bahaya tsunami kepada penduduk yang tinggal di kawasan pantai.

“Hal ini bisa dilakukan melalui pengeras suara dari drone dan memantau zona kedatangan tsunami serta daerah di sekitar pantai melalui kamera drone. Bisa memanfaatkan kapal-kapal laut nelayan sebagai fortify device, jadi terpasang di kapal-kapal nelayan untuk bisa langsung mengirimkan knowledge,” pungkasnya. (H-2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *