Marissa Haque Meninggal Dunia, Ini Penyebab Meninggal Mendadak dalam Tidur
WAFATNYA aktris Marissa Haque menimbulkan duka yang mendalam. Padahal Marissa sebelumnya dalam kondisi sehat atau tidak dalam keadaan sakit. Marissa dikabarkan meninggal dunia secara mendadak saat tengah tidur.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr Vito Anggarino Damay menjelaskan kasus meninggal mendadak dalam tidur.
“Kondisi ini sering kali disebut sebagai Surprising Cardiac Dying (SCD) atau kematian jantung mendadak, di mana jantung berhenti secara tiba-tiba.
Baca juga: Anies Baswedan Kuatkan Keluarga Marissa Haque
Meskipun keluarga tidak mengetahui adanya riwayat penyakit, kasus sumbatan pembuluh darah kadang tidak terdeteksi atau tidak terdiagnosis hingga terjadi kejadian mendadak,” jelas Vito, Rabu (2/10).
Hal itu sering kali terjadi karena tidak atau jarang melakukan scientific test up rutin karena merasa sehat, tidak ada keluhan, atau merasa takut diketahui punya penyakit jantung.
Ia mengatakan untuk memastikan penyebab kematian, pemeriksaan lebih lanjut seperti autopsi atau tes medis diperlukan. Namun, secara umum, peristiwa meninggal mendadak dalam tidur memang sering kali disebabkan masalah jantung.
Baca juga: Marissa Haque Sempat Traktir dan Minta Doa ke Mahasiswanya sebelum Meninggal
Gagal jantung Dan serangan jantung adalah dua kondisi yang berbeda, meskipun keduanya melibatkan jantung. Namun serangan jantung menyebabkan henti jantung.
“Cardiac arrest terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti berdetak secara efektif, sehingga darah tidak lagi dipompa ke seluruh tubuh. Hal ini biasanya disebabkan oleh gangguan pada sistem listrik jantung, seperti aritmia yang deadly,” kata Vito.
Saat cardiac arrest terjadi, seseorang akan kehilangan kesadaran dan detak jantungnya tidak terdeteksi. Ini merupakan keadaan darurat medis yang membutuhkan tindakan segera, seperti resusitasi jantung paru (CPR) atau penggunaan defibrilator untuk memulihkan irama jantung customary.
Baca juga: Anies Baswedan Kuatkan Keluarga Marissa Haque
“Serangan jantung atau infark miokard terjadi ketika aliran darah ke bagian dari otot jantung terhambat, biasanya oleh gumpalan darah yang menyumbat arteri koroner,” ujarnya.
Hal itu menyebabkan kerusakan pada otot jantung. Serangan jantung biasanya tidak menyebabkan jantung langsung berhenti berdetak, tetapi jika tidak ditangani, bisa memicu komplikasi irama jantung seperti cardiac arrest.
Sehingga intinya adalah serangan jantung adalah masalah sirkulasi yang menyebabkan kerusakan otot jantung, sementara cardiac arrest adalah masalah listrik yang menyebabkan jantung berhenti secara tiba-tiba.
“Namun cardiac arrest memang sering kali disebabkan serangan jantung. Sumbatan pembuluh darah jantung atau serangan jantung menyebabkan gangguan listrik jantung dan terjadilah henti jantung,” pungkasnya. (Z-9)