BI Proyeksikan Kinerja Industri Pengolahan Tetap Kuat di Kuartal Akhir 2024
BANK Indonesia (BI) memproyeksikan kinerja lapangan usaha (LU) industri pengolahan pada kuartal IV-2024 akan tetap kuat dengan terjaga di zona ekspansi (indeks >50%). Berdasarkan komponen pembentuknya, mayoritas komponen akan berada pada indeks tertinggi yakni komponen quantity produksi, diikuti quantity persediaan barang jadi dan quantity overall pesanan.
“Pada triwulan IV 2024, kinerja LU industri pengolahan diperkirakan tetap terjaga dan tercermin dari Pembelian Manajer' Indeks (PMI) BI sebesar 51,13%,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan resmi, Kamis (17/10).
Dia menjelaskan mayoritas sub lapangan usaha (sub LU) diproyeksikan berada pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi ialah industri mesin dan perlengkapan dengan indeks 56,04%, diikuti industri barang galian bukan logam dengan indeks 53,71% dan industri karet, barang dari karet dan plastik dengan indeks 53,69%. Secara rinci Denny menjelaskan. Adapun beberapa sub LU lain yang diperkirakan berada pada fase ekspansi dan meningkat di antaranya industri tekstil dan pakaian jadi dengan indeks 50,41% dan industri furnishings di stage 52,91%.
Denny menyampaikan panda triwulan III-2024, kinerja LU industri pengolahan berada di fase ekspansi dengan PMI BI sebesar 51,54%. Sebagian besar sub LU berada pada fase ekspansi dan menopang kinerja PMI-BI, dengan indeks tertinggi pada industri pengolahan tembakau dengan indeks 59,83%, diikuti industri barang galian bukan logam dengan indeks 56,81%, serta industri mesin dan perlengkapan dengan indeks 54,58%. Perkembangan tersebut, lanjutnya, sejalan dengan kinerja kegiatan LU industri pengolahan berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Financial institution Indonesia yang tetap tumbuh dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 1,38%.
Selain itu, beberapa sub LU lain yang tercatat meningkat dan berada pada fase ekspansi diantaranya industri furnitur dengan indeks 52,85%, industri karet, barang dari karet dan plastik dengan 53,73%, dan industri alat angkutan dengan 54,38%.
Pada triwulan llI-2024, BI mencatat komponen quantity produksi tercatat tetap kuat dengan indeks 52,65%, meski lambat dari 53,56% pada triwulan sebelumnya. Selanjutnya, quantity produksi pada triwulan IV-2024 diperkirakan tetap terjaga dan masih berada pada zona ekspansi dengan indeks sebesar 52,57%.
“Angka tersebut lebih rendah dari triwulan llI-2024 disebabkan faktor musiman dan ketersediaan sarana produksi,” pungkas Denny. (H-3)