Financial institution Dunia Memperingatkan Kenaikan Harga BBM Merugikan Perekonomian Nigeria
BANK Dunia telah memperingatkan terkait lonjakan lebih lanjut dalam harga Top rate Motor Spirit (bensin). Soalnya, penaikan harga bensin dapat membahayakan pemulihan ekonomi Nigeria yang sudah genting setelah subsidi bahan bakar dihapuskan. Hal ini terungkap dalam laporan Africa’s Pulse edisi Oktober.
Pada Mei 2023, Presiden Bola Tinubu secara resmi menyatakan bahwa subsidi bensin tidak akan diberikan lagi. Sejak saat itu, harga telah melonjak dari N175 consistent with liter menjadi lebih dari N1.000 secara nasional.
Laporan tersebut mencatat, meskipun dampak inflasi yang berasal dari pelemahan naira pada bulan-bulan awal tahun ini dan pencabutan subsidi bensin pada paruh kedua 2023 tampaknya berangsur mereda, kenaikan lebih lanjut harga bensin sebesar 40%-45% pada September dapat membalikkan tren deflasi ini.
Seiring dengan dimulai reformasi ekonomi makro dan fiskal, ekonomi Nigeria diperkirakan akan tumbuh sebesar 3,3% pada 2024 dan 3,6% pada 2025-2026. Menurut knowledge tersebut, inflasi melambat menjadi 33,4% pada Juli dan 32,2% pada Agustus setelah mencapai puncaknya sebesar 34,2% tahun ke tahun pada Juni 2024. Hal ini menyoroti bahwa tingkat pertumbuhan yang lebih besar pada 2025 seharusnya merupakan hasil dari konsolidasi kebijakan-kebijakan ini.
Makalah tersebut juga mencatat bahwa pada 2024, naira telah menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di Afrika Sub-Sahara. Pada akhir Agustus 2024, naira telah kehilangan lebih dari 43% nilainya tahun ini. Hal itu menjadikannya sebagai salah satu mata uang terlemah di kawasan tersebut bersama dengan pound Sudan Selatan dan birr Ethiopia.
Penundaan pencairan valuta asing oleh financial institution sentral Nigeria, lonjakan permintaan dolar AS di pasar gelap, dan kurangnya arus masuk dolar merupakan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap depresiasi ini.
Official.ng melaporkan bahwa kemampuan Nigeria untuk mempertahankan reformasi penting setidaknya selama 15 tahun akan menentukan arahnya menuju transformasi ekonomi. Demikian menurut Indermit Gill, wakil presiden senior Grup Financial institution Dunia.
Berbicara pada Senin (14/10) di KTT Ekonomi Nigeria ke-30 di Abuja, pejabat tersebut menekankan perlu implementasi kebijakan yang konsisten dan komitmen politik untuk menyelesaikan masalah struktural yang sudah berlangsung lama di negara tersebut sehingga menghambat pertumbuhan dan pembangunan jangka panjang. Peringatan ini muncul di tengah meningkatnya ketidakpuasan masyarakat menyusul pencabutan subsidi bahan bakar dan penyatuan berbagai nilai tukar negara. (Z-2)