Kanker Serviks Menjadi Penyakit ke-2 Tertinggi di Indonesia, Ini Virus Penyebabnya
KANKER serviks yang umumnya terjadi pada kaum wanita disebabkan oleh Virus Papiloma Manusia (HPV). Dari berbagai jenis HPV ini, tipe 16 dan 18 dianggap menjadi faktor utama kanker serviks pada leher rahim.
Kanker serviks adalah jenis kanker yang terdapat pada leher rahim wanita. Leher rahim memiliki peran sebagai jembatan atau pintu masuk menuju rahim atau.
Pada umumnya, kanker ini muncul karena sering bergonta-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual yang menyebabkan virus HPV menyerang kulit kelamin.
Managing Director PT Diagnose Laboratorium Utama Fergus Richard menyampaikan, kanker serviks menjadi kasus dengan jumlah general kasus ke-2 tertinggi di Indonesia saat ini.
“Kanker serviks merupakan kanker yang berkembang pada leher rahim dengan prevalensi ke 2 di Indonesia dengan general kasus sebanyak 30 ribu setahun,” ungkapnya dalam acara Grand Opening BMHS Diagnos Tower, Jakarta pada Jumat (18/10).
Ia menyatakan, bahwa kanker ini pada umunya disebabkan oleh infeksi persisten dari Virus Papiloma Manusia (HPV).
Virus ini memiliki banyak jenis, namun yang paling dominan terdapat pada pengidap kanker serviks adalah HPV tipe 16 dan 18.
“Terdapat lebih dari 100 jenis HPV yang digolongkan menjadi HPV resiko tinggi rendah, namun 70% kasus kanker serviks disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18,” pungkasnya.
Lantas, apa itu HPV tipe 16 dan 18?
Dilansir dari berbagai sumber, Virus Papiloma Manusia (HPV) adalah sekelompok virus yang terdiri dari kurang lebih 100 jenis yang terkait, di mana beberapa di antaranya dapat menyebabkan kutil pada berbagai bagian tubuh, sementara jenis lainnya dapat menyebabkan kanker tertentu.
HPV juga merupakan salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang paling umum di dunia dan dapat ditularkan melalui kontak kulit-ke-kulit, termasuk hubungan seksual vaginal, anal, atau oral.
Jika dilihat dari tingkat risikonya, HPV memiliki dua jenis tingkat resiko, yaitu HPV risiko rendah dan tinggi. HPV risiko rendah dapat menyebabkan kondisi jinak seperti kutil kelamin dan tidak menyebabkan kanker.
Sedangkan, HPV risiko tinggi seperti HPV 16 dan HPV 18 dianggap berisiko tinggi karena dapat menyebabkan kanker, termasuk kanker serviks, anus, orofaring (tenggorokan), penis, vulva, dan vagina.
Human papillomavirus (HPV) tipe 16 dan 18 adalah dua jenis HPV yang paling sering terkait dengan kanker serviks.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, 70% kasus kanker serviks disebabkan oleh kedua tipe ini. HPV 16 dan 18 termasuk dalam kelompok virus berisiko tinggi karena dapat menyebabkan perubahan sel peculiar pada serviks yang berpotensi berkembang.
HPV 16 dan 18 biasanya ditularkan melalui kontak seksual. Virus ini masuk ke dalam tubuh melalui celah kecil di kulit atau jaringan mukosa dan menginfeksi sel-sel epitel, terutama di space yang sering terpapar selama aktivitas seksual.
Infeksi HPV 16 dan 18 berisiko tinggi karena kemampuannya untuk menyebabkan gangguan signifikan pada mekanisme kontrol siklus sel dan kemampuan tubuh untuk memperbaiki kerusakan DNA, yang merupakan kunci dalam perkembangan kanker serviks.
Fergus menyarankan, bahwa pentingnya untuk mencegah berkembangnya kanker serviks ini mulai dari usia dini.
“Lakukan deteksi memang penyakit kanker serviks sejak di usia dini,” tambahnya. (Z-10)