Mahasiswi USK Ciptakan Kosmetik Kecantikan Alis Dari Limbah Kulit Pisang

Mahasiswi USK Ciptakan Kosmetik Kecantikan Alis Dari Limbah Kulit Pisang


Mahasiswi USK Ciptakan Kosmetik Kecantikan Alis Dari Limbah Kulit Pisang
Mahasiswi Universitas Syiah Kuala yang menciptakan inovasi produk kosmetik dari limbah pisang.(MI/Amiruddin Abdullah Reubie)

KEGIATAN Program Kreativitas Mahasiswi (PKM) semakin banyak memunculkan inovasi baru. Keberhasilan itu sebagaimana dilakukan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) yang tergabung dalam tim PKM Bidang Kewirausahaan.

Mereka kini menghasilkan inovasi produk-produk baru, misalnya eyebrow cream berbahan ekstrak limbah kulit pisang. Ini sebagai herbal dye penutrisi alis mata. Produk ini diberi nama Recycle Eyebrow Cream.

Produk Recycle Eyebrow Cream ini merupakan hasil kolaborasi mahasiswi lintas bidang ilmu. Mereka terdiri dari Prodi Farmasi Syifa An Najwa (ketua tim), Rena Fahleny, Sofia Elisa, dan Salsabila Deria. Lalu Rossa Novalia, dari Prodi Teknologi Hasil Pertanian. Rosa dan temannya dibimbing oleh Nadia Isnaini, Apt. S.farm, M.Sc., dosen Farmasi FMIPA USK.

Syifa An Najwa, Ketua tim Produk Recycle Eyebrow Cream, Jumat (18/10) mengatakan, sekarang dunia kosmetik semakin tumbuh dan berkembang. Tren kosmetik bukan saja sebatas mempercantik diri, tetapi juga untuk perawatan.

Karena itu, Syifa dan timnya berkeinginan menyediakan kosmetik dekoratif alami yang ramah lingkungan dan aman bagi pemakai dengan ciri khas komoditi lokal Aceh. Dikatakannya, sejauh ini belum ada produk kecantikan, khususnya kosmetik alis, yang memakai bahan limbah alami dan pewarna alami.

Dalam proses pembuatan produk, mereka memilih bahan baku limbah kulit pisang. Bahan ini berpotensi menjadi foundation sediaan krim yang baik. Dikatakannya, kulit pisang memiliki beragam kegunaan. Misalnya, baik untuk perawatan kulit atau kesehatan rambut. Bahkan kulit pisang kaya kandungan zat pelembab, emulsifier, pengental, dan beberapa lainnya.

Ada juga kandungan mangan, magnesium, dan potasium dalam kulit pisang memiliki potensi untuk memadatkan serta membentuk tekstur sehingga mudah diaplikasikan. “Terlebih lagi ketersediaan kulit pisang di Aceh masih mudah dan melimpah” tutur Syifa An Najwa.

Pengolahan produk ini menggunakan minyak kemiri sebagai pewarna alami. Bukan sekedar sebagai pewarna, zat aktifnya juga berpigmen dan memberikan banyak manfaat bagi rambut alis.

Lalu, kemiri mengandung banyak nutrisi yang baik untuk rambut, seperti nutrition E, nutrition C, zinc, selenium, asam gamma-linolenic, dan asam linoleat. Buah kemiri juga merupakan hasil pertanian di sebagian kawasan dalam Provinsi Aceh.

“Harus dari bahan alami. Karena sekarang banyak kosmetika kurang aman dan produknya tidak ramah lingkungan. Selain itu dengan menggabungkan kedua bahan khas daerah, akan menaikkan nilai perekonomian Aceh sendiri” tambah Syifa.

Melalui ide inovasi ini, Syifa bersama tim berhasil lolos seleksi dan memperoleh dana pengembangan dari Kemdikbudristek dalam program PKM 2024. Rencananya produk akan dibuat dalam bentuk kemasan berukuran 6 gram dengan harga Rp45 ribu. Kemudian produk ini dilengkapi aplikator yang dapat digunakan dalam pengaplikasian sehingga lebih praktis dan higienis.

Mereka berharap produk Recycle Eyebrow Cream dapat menjadi satu jalan mendukung Sustainable Building Targets (SDGs) ke-12, yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. “Tidak hanya mementingkan nilai-nilai ekonomi, tetapi juga sebagai upaya menjaga bumi,” jelas Syifa.

Wakil Rektor Bidang Akademik USK, Prof. Agussabti, menyampaikan rasa bangga terhadap inovasi mahasiswanya. “Terus berinovasi. Insya Allah setiap niat baik, dengan ilmu yang benar, dapat mendatangkan manfaat bagi banyak orang,” tutur Agus. (N-2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *