Mengenang Rudy William Keltjes , Berikut Perjalanan Karirnya di Dunia Sepak Bola Indonesia
RUDY William Keltjes adalah salah satu figur legendaris sepak bola Indonesia yang dikenal luas atas karier gemilangnya sebagai pemain dan pelatih.
Lahir di Situbondo, Jawa Timur, pada 12 Februari 1952, Rudy tumbuh menjadi pemain sepak bola yang multitalenta.
Ia bergabung dengan Persebaya Surabaya, salah satu klub terbesar di Indonesia, di mana ia menjadi andalan dalam meraih berbagai prestasi.
Sebagai pemain, Rudy dikenal dengan gaya bermainnya yang fleksibel. Ia mampu bermain sebagai bek maupun gelandang, mengingatkan banyak orang pada pemain legendaris asal Jerman, Franz Beckenbauer.
Karena itu, Rudy mendapat julukan “Beckenbauer Indonesia.” Julukan tersebut sangat tepat karena Rudy bukan hanya seorang bek konvensional, tetapi juga mampu memainkan peran menyerang dengan keahliannya di tengah lapangan.
Dikutip dari salah satu akun X, pencapaian besar dalam kariernya sebagai pemain adalah membawa Persebaya Surabaya menjuarai kompetisi Perserikatan 1977.
Tidak hanya itu, Rudy juga meraih penghargaan pemain terbaik di kompetisi tersebut.
Sebagai anggota Timnas Indonesia, ia turut berpartisipasi dalam Sea Video games 1979 dan 1983, meskipun Indonesia tidak berhasil meraih medali emas pada kedua ajang tersebut.
Setelah pensiun sebagai pemain, Rudy melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Karier kepelatihannya dimulai pada akhir 1980-an ketika ia menjadi asisten Muhamad Basri di Niac Mitra.
Sebagai pelatih, Rudy berhasil membawa Niac Mitra menjuarai Galatama 1987-1988 dan memenangkan turnamen Aga Khan di Bangladesh pada 1979.
Setelah itu, ia melatih berbagai klub besar di Indonesia, termasuk Persipura Jayapura dan PSM Makassar. Rudy juga sempat dipercaya untuk menangani Timnas U-22 pada 2014.
Rudy dikenal sebagai pelatih yang disiplin dan memiliki pendekatan taktik yang unik.
Ia mampu menggabungkan pengalaman bermainnya dengan pengetahuan taktik trendy, menjadikannya salah satu pelatih paling dihormati di sepak bola Indonesia. Salah satu momen penting dalam karier kepelatihannya adalah ketika ia menolak tawaran untuk melatih Timnas senior pada 2016, meskipun ia telah sukses membina Timnas U-22.
Sayangnya, Rudy Keltjes berpulang pada Rabu 23 Oktober 2024 di Surabaya, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, teman, dan penggemar sepak bola di seluruh Indonesia.
Kepergiannya meninggalkan warisan yang tak tergantikan bagi dunia sepak bola Indonesia.
Banyak klub dan tokoh sepak bola menyampaikan belasungkawa dan menghormati warisannya sebagai pemain dan pelatih yang telah memberikan banyak kontribusi bagi sepak bola nasional.
PSSI, melalui unggahannya, juga mengucapkan rasa duka atas kepergian Rudy Keltjes dan menyebutnya sebagai sosok inspiratif yang akan selalu dikenang.
Rudy William Keltjes tidak hanya dihormati atas prestasi dan kontribusinya di lapangan, tetapi juga sebagai sosok yang membangun karakter dan semangat sepak bola yang kuat di Indonesia.
Keberhasilan Rudy di lapangan hijau, baik sebagai pemain maupun pelatih, menjadikannya simbol sepak bola Indonesia yang tidak akan dilupakan. Beristirahat dalam damai, Rudy William Keltjes, legenda yang akan terus menginspirasi generasi sepak bola Indonesia. (Z-10)