Dugaan Mobilisasi Kades, Andika Perkasa Bawaslu telah Bertindak Profesional
CALON gubernur Jawa Tengah Andika Perkasa menilai Bawaslu telah telah bekerja secara profesional dalam menangani berbagai kasus dugaan pelanggaran yang terjadi pada Pilkada Jateng 2024.
Pernyataan itu disampaikan oleh Calon Gubernur (Cagub) Jawa Tengah (Jateng) Andika Perkasa terkait dugaan mobilisasi kepala desa (kades) yang terjadi baru-baru ini
“Saya mengapresiasi Bawaslu yang sudah bekerja secara profesional, dan memang itu harapan kami pada saat kita deklarasi damai bahwa kita menginginkan semua penyelenggara pemilu itu mereka bertindak profesional. Karena itulah yang kami perlukan,” kata Andika usai acara temu sukarelawan di Rumah Juang Andika-Hendi Banyumas, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu (27/10)
Dia meminta agar para calon berkompetisi dengan cara yang jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia.
Mantan Panglima TNI itu juga mempersilahkan Bawaslu untuk menangani berbagai dugaan pelanggaran tersebut secara profesional.
“Biarkanlah Bawaslu yang menangani. Yang penting dari kami enggak pernah punya pikiran untuk main-main seperti itu, misalnya memengaruhi para penyelenggara pilkada untuk berpihak,” kata cagub nomor urut 1 itu.
Ia menambahkan TNI, Polri, aparatur sipil negara, termasuk kepala desa, dan perangkat desa punya rambu sendiri.
Menurutnya, semua pihak harus berpegang pada aturan hukum masing-masing.
Ditanya terkait mobilisasi kades untuk mendukung salah satu paslon, dia mengatakan Tim Hukum Andika-Hendi saat sekarang sedang menangani permasalahan tersebut.
“Tim hukum kami juga sedang menangani itu, dan Bawaslu pasti punya tanggung jawab itu untuk mengungkap, menindaklanjuti,” ujarnya.
Terkait persiapan untuk menghadapi Debat Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah pada Rabu (30/10), dia mengatakan pihaknya saat sekarang masih keliling Jateng hingga Senin (28/10), sehingga makin banyak temuan-temuan di lapangan yang mungkin belum tertangkap secara teori dan diharapkan bisa melengkapi.
Sesuai dengan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jateng, debat pertama tersebut mengusung topik politik, hukum, dan tata kelola pemerintahan.
Menurut dia, pihaknya hingga saat ini masih menyiapkan materi untuk dipaparkan dalam debat pertama tersebut.
“Sedang disiapkan, belum ultimate,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, Andika yang didampingi sang istri, Hetty Andika Perkasa, berkesempatan melepas burung merpati sebagai simbol perdamaian, kebebasan, dan kesetiaan atau tidak pernah ingkar janji.
Saat memberi sambutan, Andika mengatakan pelepasan burung merpati tersebut dilakukan sesuai dengan permintaan Tjie Hak alias Hartono Purbo Darmaji selaku Pembina Rumah Juang Andika-Hendi Banyumas.
“Yang ingin dilakukan Pak Tjie Hak tadi adalah melepaskan burung merpati yang menurut pemahaman beliau merupakan simbol bahwa burung merpati itu tidak akan pernah ingkar janji. Itu terus terang sangat berat, sebuah kepercayaan yang sangat berat untuk saya dan Mas Hendi jaga. komitmen kami, untuk menepati janji kami, “katanya.
Ia mengatakan pihaknya akan menjaga janji pasangan Andika-Hendi sekuat tenaga, sehingga apa yang diinginkan Tjie Hak dan sukarelawan Rumah Juang Andika-Hendi dapat terwujud.
Terkait dengan hal itu, dia mengajak seluruh sukarelawan untuk bersama-sama memenangkan pasangan Andika-Hendi dalam Pilkada Jateng 2024 karena pasangan tersebut hanya diusung oleh satu partai politik, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
“Memperjuangkan Andika-Hendi bukan untuk siapa-siapa, tapi untuk masa depan Jawa Tengah. Jawa Tengah harus perkasa, Jawa Tengah harus bisa hidup commonplace tanpa ada yang menakut-nakuti, jangan mau kita hidup kok terus-menerus ditakut-takuti,” katanya.
Andika mengatakan masyarakat Jateng harus hidup serta bekerja dengan hati yang bersih, jujur, dan tanpa ada yang memberi tekanan karena itu adalah hak setiap warga negara. (LD/J-3)