Teknologi Perkembangbiakan pada Tumbuhan

Teknologi Perkembangbiakan pada Tumbuhan


Teknologi Perkembangbiakan pada Tumbuhan
Ilustrasi.(Antara)

SEJAK berkembangnya zaman, manusia pun mengalami perkembangan yang bermacam-macam teknologi alam perkembangbiakan tanaman. Hal ini dilakukan agar kebutuhan manusia terhadap tumbuhan, terutama untuk pangan, terus dapat dipenuhi.

Ada beberapa teknologi perkembangbiakan tumbuhan yang kini banyak dilakukan. Apa saja itu? Simak uraian di bawah ini yang dikutip dari Buku Ilmu pengetahuan Alam/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Untuk SMP/MT Kelas IX Semester 1 yang ditulis Siti Zubaidah dkk.

Hidroponik merupakan cara penanaman tumbuhan dengan menggunakan larutan nutrisi dan mineral dalam air dan tanpa menggunakan tanah. Tanaman darat khususnya sayuran seperti paprika, tomat, timun, terong, dan selada dapat ditanam secara langsung dalam wadah yang berisi nutrisi atau dengan ditambah medium yang tak larut
dalam air, semisalnya kerikil, arang, sekam, spons, serbuk kayu, dan lain sebagainya.

Baca juga: Belajar tentang Perkembangbiakan Tumbuhan Paku dan Lumut

Ilmuwan menemukan bahwa tumbuhan menyerap nutrisi yang penting dalam bentuk ion-ion yang terlarut dalam air.

B. Vertikultur.

Vertikultur merupakan metode budi daya tanaman dengan cara membuat instalasi secara bertingkat (vertikal) dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah tanaman. Teknik budi daya ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah perkotaan dan lahan terbatas.

Baca juga: Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan Angiospermae

Kultur jaringan adalah suatu metode perbanyakan tumbuhan dengan cara mengambil suatu bagian dari tanaman,
seperti sel atau sekelompok sel, jaringan, atau organ. Bagian tanaman yang telah diambil selanjutnya ditumbuhkan dalam kondisi steril pada medium yang mengandung nutrisi dan zat pengatur tumbuh (hormon).

Bagian tanaman akan dapat memperbanyak diri dan berkembang menjadi tanaman yang memiliki organ lengkap yaitu akar, batang, dan daun. Banyak jenis tumbuhan dapat dikembangbiakkan menggunakan metode ini.

Namun, tiap-tiap tumbuhan memerlukan perlakuan khusus agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Baca juga: Perkembangbiakan Tumbuhan Biji Terbuka Gymnospermae

Ukuran biji anggrek sangat kecil, hampir menyerupai tepung. Kecilnya ukuran ini menyebabkan jumlah cadangan makanan dalam biji juga sangat sedikit, sehingga sangat sulit bagi biji anggrek untuk tumbuh.

Biji anggrek dapat tumbuh jika kondisi lingkungan cukup lembap dan dibantu oleh jenis jamur tertentu yang dikenal dengan mikoriza. Rendahnya daya tumbuh biji anggrek inilah yang menyebabkan anggrek cukup langka.

Para peneliti dan petani anggrek telah mengembangkan teknik perkembangbiakan anggrek dengan menggunakan kultur jaringan untuk mengatasi permasalahan perkembangbiakan pada anggrek. Tunas atau biji anggrek yang telah diambil kemudian ditanam pada medium agar-agar yang berisi nutrisi dan zat pengatur tumbuh.

Baca juga: Perkembangbiakan Vegetatif pada Tumbuhan Berbiji Tertutup Angiospermae

Biji anggrek dapat tumbuh lebih cepat dan lebih banyak melalui cara tersebut. Setelah proses penanaman, biji anggrek akan mengalami tahap pengakaran atau tumbuhnya akar.

Tumbuhnya akar menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Selanjutnya, dilakukan pemisahan biji yang telah mengalami pengakaran atau yang disebut plantlet.

Plantlet akan tumbuh menjadi tanaman anggrek dengan struktur organ yang lengkap, yaitu akar, batang, dan daun. Jika telah memiliki struktur demikian, tanaman anggrek dapat dikeluarkan dari botol kultur dan ditanam pada media dalam pot.

Tanaman anggrek terlebih dahulu harus ditempatkan pada ruangan atau disebut dengan proses aklimatisasi. Ini bertujuan agar tanaman anggrek yang baru dapat mengenali kondisi di luar botol kultur.

Jika akar tanaman anggrek telah tumbuh kuat, tanaman anggrek siap dipindahkan ke media tanam yang baru dan dapat ditanam di luar ruangan. (Z-2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *