Malam Puncak Galanggang Arang #8 Konkretkan Perawatan Warisan Dunia UNESCO

Malam Puncak Galanggang Arang 8 Konkretkan Perawatan Warisan Dunia UNESCO


Malam Puncak Galanggang Arang #8 Konkretkan Perawatan Warisan Dunia UNESCO
Malam Puncak Galanggang Arang #8 Kota Padang Panjang(MI/YOSE HENDRA)

SEMARAK Malam Puncak Galanggang Arang #8 Kota Padang Panjang menandai berakhirnya  rangkaian kegiatan ekosistem kebudayaan di sepanjang
Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS).

Bertemakan Anak Nagari Merawat Warisan Dunia, Galanggang Arang yang dilaksanakan di Stasiun Kereta Api Padang Panjang di  Kelurahan Silaing
Atas, sejak Selasa (6/8), berlangsung sukses dan ditutup secara resmi oleh Penjabat (Pj) Sekdako Winarno, Rabu (7/8) malam.

Berbagai pertunjukan seni ditampilkan siswa Thawalib Gunung, SMP N 1, SMP N 2, Sanggar si Kumbang Tabang, dan ditutup dengan penampilan
penyanyi Minang, Adim, menghibur ribuan warga yang datang.

Baca juga: 13 Rumah Adat Sumatera Barat (Sumbar) yang Wajib Kamu Ketahui

Kegiatan itu digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Pj Sekdako Winarno dalam sambutannya mengapresiasi acara tersebut. Dirinya berharap Galanggang Arang bisa menjadi match tahunan lantaran
kegiatan itu bisa mengenalkan masyarakat Padang Panjang terhadap peninggalan budaya di kota ini .

“Stasiun Padang Panjang mempunyai nilai sejarah, stasiun  yang terluas, yang strategis, berada di perlintasan dan merupakan warisan dunia yang ditetapkan UNESCO,” ujarnya.

Baca juga: Gerakan Budaya dan Ekonomi Minang Gelar Ulang Tahun

Lebih lanjut, Winarno menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mempersiapkan kegiatan ini. Ramainya warga yang hadir, sebutnya,
berdampak terhadap peningkatan perekonomian usaha mikro kecil.

Hal yang sama juga disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatra Barat Jefrinal Arifin. Melalui Galanggang Arang, katanya, masyarakat
bisa mengetahui sejarah Stasiun Kereta Api sebagai warisan tidak ternilai dan diakui dunia.

“Kegiatan Galanggang Arang maksudnya agar kita menghayati pernah dulunya Mak Itam lewat dari Sawahlunto membawa batu bara. Sesuatu yang berharga. Dahulunya pernah menjadi yang terbaik. WTBOS sudah diakui UNESCO sejak 5 tahun lalu,” tuturnya. (H-2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *