Maruarar Cek Rumah Apung Muara Angke, Goal Diresmikan 17 April 2025

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait meninjau progres pembangunan dan renovasi rumah apung di Muara AngkeJakarta Utara, Sabtu (8/3). Pembangunan itu merupakan bagian dari program tiga juta rumah dengan konsep gotong royong.
Maruarar menegaskan renovasi dan pembangunan ini dilakukan secara transparan dengan melibatkan berbagai pihak. Termasuk akademisi, aparat keamanan, dan pengembang.
Dalam tinjauan tersebut, Ara berdialog langsung dengan warga yang telah menempati rumah hasil renovasi. Salah satu warga mengonfirmasi bahwa rumah yang diterimanya dalam kondisi baik dan tidak dikenakan biaya.
“Bagus Pak, bayar atau free of charge? Free of charge. Listriknya bayar atau free of charge? Free of charge. Bangunannya ada retak-retak atau bagus bangunannya?” kata Maruarar yang akrab disapa Ara dalam kunjungannya.
Selain itu, Ara memastikan pengembang bertanggung jawab atas hasil renovasi dan tidak hanya mengejar keuntungan. Ia menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam mengawasi kualitas pembangunan.

Terkait aspek keberlanjutan, rumah-rumah ini dibangun dengan konsep bangunan hijau yang menggunakan panel surya sebagai sumber energi listrik.
“Ini free of charge sekarang atau selama-lamanya? Insyaallah selama-lamanya,” tegas Ara.
Renovasi di Muara Angke ini merupakan bagian dari proyek besar yang telah dimulai oleh Presiden Prabowo Subianto dengan goal 500 rumah di wilayah tersebut. Ara juga menegaskan komitmen untuk terus memantau proyek ini hingga selesai.
“Dipastikan setelah Lebaran ya Pak ya tadi 17 April 2025 (diresmikan),” imbuhnya.
Pembangunan rumah panggung dan rumah apung merupakan bagian dari program Company Social Accountability (CSR) yang bekerja sama dengan program bakti sosial Universitas Pertahanan.
Program ini dimulai dengan melakukan mitigasi permasalahan yang seringkali dihadapi masyarakat terdampak banjir rob di kawasan pesisir pantai Pluit Jakarta Utara, di mana ketinggian luapan air bisa mencapai satu meter yang berdampak pada aktivitas dan perekonomian warga.
Setidaknya ada 200 unit rumah yang terdiri dari 16 unit rumah apung dan 184 rumah panggung yang sudah dibangun di RT 06 dan RT 07 yang berada di wilayah RW 022 Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.