Petaka Curanmor di Karawang: Pelaku Tewas Disiksa; Oknum PNS Ikut Terlibat
Pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Karawang, Jawa Barat, babak belur dihakimi massa. Salah satunya tewas.
“Salah satu pelaku akhirnya meninggal dunia di rumah sakit akibat luka parah yang diderita,” kata Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Solikhin, saat dikonfirmasi, Selasa (11/3).
Aksi pengeroyokan itu terjadi di Dusun Turi Barat 3, Desa Tanjungsari, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Senin (10/3) siang sekitar pukul 13.00 WIB.
Kejadian bermula saat korban berinisial Okay, memergoki sepeda motornya akan digasak kedua pelaku. Sontak korban berteriak meminta pertolongan warga.
“Kedua pelaku yang panik langsung mencoba kabur menggunakan sepeda motor, namun kehilangan kendali dan terjatuh,” katanya.
Massa yang mendengar teriakan korban lalu mengejar kedua pelaku hingga tertangkap. Dari sana, kedua pelaku langsung dihajar secara membabi buta oleh warga.
Adapun dari video yang dilihat, dua orang berpakaian dinas PNS turut terlibat dalam pengeroyokan tersebut. Satu mengikat dan menyeret, dan satunya lagi melindas kepala salah satu pelaku menggunakan sepeda motor.
“Petugas yang tiba di lokasi langsung mengamankan dan membawa keduanya ke RSUD Karawang untuk mendapatkan perawatan medis,” ucapnya.
Akibat penganiayaan itu, salah satu pelaku berinisial KBS (21), warga Dusun Dongkal V, Desa Dongkal, Kecamatan Pedes, dinyatakan meninggal dunia akibat luka berat.
“Sementara rekan pelaku berinisial R (25) masih bertahan dan menjalani perawatan intensif,” papar Solihin.
Dari hasil olah TKP, polisi mengamankan sejumlah barang bukti dua unit sepeda motor di mana satu di antaranya milik korban dengan nomor polisi T 3050 OG serta satu buah kunci leter T yang diduga digunakan dalam aksi pencurian.
Dua orang berseragam dinas PNS yang terlibat dalam pengeroyokan diamankan di Mapolres Karawang.
Ipda Solikhin menyebut usai pengeroyokan itu ada empat orang pelaku penganiayaan yang menyerahkan diri ke polisi, dua di antaranya adalah dua orang berseragam dinas PNS.
“Empat orang menyerahkan diri usai kejadian pada Selasa (11/3) sekitar pukul 03.00 WIB,” ucap Solikhin.
Saat ini, kata dia, keempatnya tengah menjalani pemeriksaan di Mapolres Karawang guna penyelidikan lebih lanjut.
Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Karawang, Gery Samrodi, menjelaskan kedua pria berseragam tersebut ialah oknum PNS dan guru honorer.
Oknum PNS itu bernama Kasro Siswanto, yang menjabat sebagai Plt Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial (Kasi Kesos) Kecamatan Cilebar.
“Kalau yang satunya lagi itu tenaga honor, yang pakai motor ya, itu tenaga guru honorer dan itu tidak terdata oleh kami di BKPSDM,” ujar Gery.
“Nah informasi yang kami terima, oknum tersebut sekarang sudah diproses di Polres. Sampai saat ini sudah dilakukan penahanan,” tambah dia.
PNS dan Guru Terancam Diberhentikan
Gery menambahkan, pihaknya saat ini membebaskan sementara oknum PNS tersebut sambil menunggu putusan inkrah atas perbuatan pidananya.
Adapun untuk oknum guru honorer, pihaknya sudah merekomendasikan Disdikpora Karawang agar memberhentikan yang bersangkutan di sekolah tempatnya mengajar.
Disuruh Ikut Rapat Malah Ikut Menghakimi
Kasro awalnya hanya ditugaskan oleh Camat setempat untuk mengikuti rapat di Pemda Karawang.
“Pak Kasro ini sedang diberi tugas oleh Pak Camat rapat di bagian kesra pemda. Entah di tengah jalan katanya mau ambil helm dulu, nah di lingkungannya Pak Kasro ini lah terjadi proses maling itu, nah ikut lah dia,” ungkap Gery.
“Kalau sudah proses seperti ini sangsinya memungkinkan berat. Tapi berat ringan sedangnya nanti hasil pemeriksaan. Kalau putusan inkrah beliau sampai ditahan di atas dua tahun, kemungkinan bisa diberhentikan. Kalau di bawah dua tahun paling penurunan jabatan dan pangkat,” jelas Gery.