BMKG: Gempa 6,0 M di Seram Bagian Timur Akibat Sesar Seram Utara

BMKG memberikan penjelasan terkait gempa berkekuatan 6,0 magnitudo yang mengguncang Seram Bagian Timur, Maluku, pada Selasa (18/3). Information terbaru menunjukkan gempa tersebut memiliki parameter 5,7 magnitudo, lebih kecil dari yang disampaikan awal.
Kemudian, episenter gempa terletak pada koordinat 2,81° LS ; 130,11° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 53 kilometer arah Barat Laut Seram Bagian Timur, Maluku, pada kedalaman 24 kilometer.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya mengatakan gempa tersebut merupakan gempa dangkal. Gempa terjadi akibat aktivitas sesar naik Seram Utara.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar naik Seram Utara. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (dorong kesalahan)," tutur Daryono.
Daryono bilang gempa dirasakan dalam skala III MMI di Masohi dan Werinama. Skala III MMI dapat diartikan getaran dirasakan nyata dalam rumah seperti truk berlalu.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
BMKG mencatat, lanjut Daryono, hingga pukul 01.10 WIB terdapat tiga gempa susulan atau Gempa susulan dengan magnitudo terbesar 4,4 magnitudo.
Daryono meminta masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG.
Masyarakat juga diminta untuk memperhatikan bangunan rumah tetap aman usai gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tutur Daryono.