Pengembangan Desa Wisata Danau Shuji Berbuah Manis

Pengembangan Desa Wisata Danau Shuji Berbuah Manis


Pengembangan Desa Wisata Danau Shuji Berbuah Manis
Lembak Desa Wisata Dana Shuji(Pertamina Hulu Rokan)

Upaya PT Pertamina Hulu Rokan dalam mengembangkan ekowisata Danau Shuji, di Desa Lembak, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan, berbuah manis. Tiga kelompok yang mengelola danau tersebut sudah mampu meraih pendapatan yang luar biasa besar dari program wisata diadakan.

Kelompok Sadar Lingkungan berhasil meraup Rp402 juta in keeping with tahun, Kelompok Sadar Wisata mengumpulkan Rp 4,2 milyar/tahun, dan Program Tanggap Bencana Kebakaran Danau Shuji mencapai Rp108 juta/tahun.

Harapannya, di tahun 2024, program di Danau Shuji ini sudah menjadi ekowisata yang mandiri dan menjadi percontohan karena Social Go back on Funding-nya sudah sangat baik,” ujar Comrel & CID Body of workers Pertamina Hulu Rokan Zona 4, Erwin Hendra Putra.

Baca juga: Jawa Barat Dorong Pengembangan Potensi Wisata di 27 Kabupaten Kota

Salah satu pengelola Lembak Desa Wisata Danau Shuji, Bob, sangat berterima kasih atas upaya dan kepercayaan yang telah diberikan perseroan.

“Pertamina memperbaiki banyak pondok yang ada dengan memanfaatkan pipa bekas dari Pertamina. Ini sangat kuat dan awet,” kata Bob.

Bantuan lain berupa sarana dan prasarana wisata juga mempercantik wahana di danau tersebut.

Baca juga: Konsep Desa Wisata dan Wisata Pedesaan Harus Dibedakan Secara Jelas di RUU Kepariwisataan

“Pertamina hanya memberikan bantuan dana sedangkan ide kreatif dan relisasinya di Pokdarwis. Termasuk papan-papan tulisan menarik kekinian merupakan ide dari Pokdarwis. Kini, setelah empat tahun berjalan, bangunan itu masih utuh dan bisa dinikmati oleh wisatawan,” tuturnya.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan di Danau Shuji. Pertama tentu menikmati pemandangan. Masayarakat bisa berjalan mengelilingi danau dan berfoto. Ada jembatan, pondok, hingga kebun karet yang berada di pinggir danau menjadi lokasi yang instagrammable.

Ketika membangun Danau Shuji sebagai desa wisata, Bob tidak berharap muluk-muluk. Kala itu, ia hanya ingin membantu para pemuda yang terkena PHK.

“Di 2020, sebuah pabrik di Desa Lembak tutup yang mengakibatkan 217 orang warganya kehilangan pekerjaan. Itu menjadi cikal bakal kami merintis ekowisata ini, untuk menggerakkan masyarakat yang kehilangan pekerjaan,” tandasnya. (Z-11)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *